Suatu pelajaran disebut sukses bila mampu membangkitkat proses belajar. Belajar itu akan berlangsung lancer dalam lingkungan yang tertib, member rasa aman, dan memberikan kesempatan bagi setiap siswa untuk merasa mampu atau berkompeten dalam melaksanakan tugas ajar. Di antara factor penting untuk menciptakan suasana belajar yang tertib adalah penerapan teknik menata awal pelajaran, karena sekali kita salah dalam menentukan awal pelajaran akan berdampak sampai pelajaran itu usai.
Salah satu kegiatan rutin ketika pelajaran dimulai yaitu siswa melakukan kegiatan penyesuaian yang lazim disebut kegiatan pemanasan. Selain utnuk tujuan mempersiapkan organ tubuh untuk melaksanakan tugas yang lebih berat, peningkatan suhu tubuh, peregangan otot dan tali sendi, teknik membuka kelas ini merupakan teknik untuk memusatkan perhatian siswa. Peralihan dari kegiatan belajar sebelumnya atau kegiatan lainnya, ke mata pelajaran pendidikan jasmani memerlukan pemusatan perhatian. Siswa kelas awal di SD misalnya, menghadapi kesulitan untuk segera mampu memusatkan perhatian, dan tak terkecuali pada siswa jenjang pendidikan yang lebih tinggi, ada siswa yang sukar memusatkan perhatiannya.
Bagian terpenting dari proses belajar mengajar pendidikan jasmani ialah menyiapkan siswa agar segera memusatkan perhatiannya pada tugas yang telah diberikan. Setelah Anda ajak anak-anak keluar kelas, sebenarnya proses kesiapan mereka untuk belajar sudah mulai berlangsung. Biasanya mereka bersorak-sorai dan bahkan seperti sudah tidak sabar untuk bermain.
Untuk setiap kegiatan pengajaran pendidikan jasmani, pengecekan kehadiran siswa tidak perlu dilakukan di lapanan. Kecuali misalnya dalam pelajaran renang, sebab Anda harus tahu persis berapa jumlah siswa dan siapa yang ikut renang. Yang harus dihindari adalah jangan sampai Anda membuang waktu terlampau banyak, hanya untuk keperluan mengecek kehadiran jumlah anak. Karena itu lebih baik pengecekan dilaksanakan di kelas.
Ketertiban anak harus tetap dijaga. Ketika anak-anak keluar dari kelas, mereka dibawa dengan berbaris sesuai dengan jumlahnya. Hal ini perlu dibiasakan, karena penting untuk menjaga ketertiban sekolah, dan tidak mengganggu kelas lainnya. Kebiasaan seperti itu bermanfaat untuk memupuk perilaku disiplin.
Berkaitan dengan persiapan memulai pelajaran, pembinaan tanggung jawab juga sudah dapat diselipkan. Misalnya, dengan memberikan tugas kepada 2-3 orang anak sesuai dengan kemampuannya. Umpamanya membawa bola, tongkat, atau peralatan lainnya. Biasakan pula, setelah usai pelajaran, alat-alat itu mereka kembalikan ke tempat semula. Misalnya, ke gudang jika kebetulan sekolah Anda memiliki gudang.
Selanjutnya, apa yang ada kerjakan setelah sampai ke lapangan atau masuk ke ruang gedung olahraga atau lapangan olahraga? Apakah anak harus ganti pakaian? Sangat mudah membiasakan anak agar sejak dari rumah sudah berpakaian olahraga. Kapan perlu, bila memang sudah disepakati, jangan terlampau mempersoalkan pakaian seragam. Yang penting anak memakai pakaian olahraga dan aman bagi anak. Tanpa harus membuang waktu, Anda segera menggiring anak untuk memusakan perhatiannya pada pelajaran. Ada dua hal yang harus dipahami dengan baik dalam kesempatan ini. Pertama, taktik mengalihkan perhatian anak sehingga terpusat pada pengajaran. Kedua, pelaksanaan aktivitas pemanasan sebelum masuk ke kigiatan inti dan jangan lupa pada saat akhir pembelajaran yaitu pendinginan.
0 komentar:
Posting Komentar