ini menangis tersedu, air matanya berlinang membasahi pipi mungilnya, gadis kecil ini menangis bukan tanpa alasan, keinginannya untuk bersekolah disalah satu sekolah terkenal dikotanya yang menyandang status RSBI (Rintisan Sekolah Berstandar Internasional) tak dapat diraihnya. Penghasilan orang tua sebagai buruh tani yang yang hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari , merupakan alasan utama sebagai penghambat keinginannya untuk bersekolah disekolah terkenal tersebut. Keinginan yang tulus, tetapi sangat disayangkan karena terhalang oleh kondisi ekonomi yang pas-pasan bahkan boleh dikatakan sebagai keluarga miskin. Kasus tersebut bukan tidak mungkin banyak kita temui pada Rini yang lain dinegara kita tercinta ini.
RSBI/SBI merupakan suatu upaya pemerintah untuk memajukan pendidikan, dengan memperhatikan kualitas pendidikan, yang ditafsirkan secara awam adalah sekolah dengan kualitas lulusan yang mampu menggunakan bahasa inggris sebagai alat komunikasi nya yang menjadi tolak ukur utama siswa yang dikatakan mempunyai kemampuan lebih di dunia pendidikan.
RSBI yang pada dasarnya bermaksud agar mutu pendidikan dapat dimaksimalkan denghan melakukan rintisan sekolah bertaraf international dengan menggunakan bahasa inggris sebagai bahasa pengantar, meskipun juga tidak mengesampingkan bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara.
Dalam merintis arah kehidupan dibutuhkan kemampuan dan kecerdasan yang lebih dari yang lain, diantaranya kemampuan berbahasa inggris dalam setiap percakapan , merupakan salah satu modal utama dalam meniti karier kedepan. Akan tetapi yang tak luput dari perhatian, bagi para orang tua yang berkeinginan untuk menyekolahkan putra dan putrinya disalah satu sekolah bersatus RSBI adalah para orang tua diharuskan merogoh kocek lebih dalam untuk membayar berbagai jenispembiayaan, mulai dari biaya pendaftaran yangtergolong mahal ditambah lagi dengan biaya gedung, pakaian seragam, peralatan sekolah, buku-buku pelajaran yang beragam sampai dengan sumbangan sukarela. Bagi para calon siswa yang mempunyai orang tua berpenghasilan tinggi, hal tersebut tidak menjadi soal, berapapun biaya yang dibutuhkan tetap dapat dipenuhi asalkan keinginan dan harapan untuk bersekolah ditempat yang bergengsi dapat tercapai. Lain lagi dengan para orang tua yang berpenghasilan pas-pasan, untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari saja sudah susah apalagi menyekolahkan anak-anaknya disekolah-sekolah terkenal yang nota bene berbiaya tinggi hanyalah keinginan sesaat yang pada akhirnya akan terkubur bersama kegalauan dalam masalah kehidupan yang datang silih berganti,
Air mata Rini terus mengalir didalam benaknya tersirat pikiran , yang terasa wajar terdapat pada anak seusianya “Mengapa aku ditakdirkan menjadi orang miskin ?”
Penyebab mahalnya biaya pendidikan disekolah-sekolah berstatus RSBI salah satunya adalah dikarenakan pengadopsian kurikulum sekolah asing yang menjadi Sister School, seperti yang dikatakan oleh Mendiknas Muhammad Nuh, setiap sekolah RSBI harus membeli lisensi kurikulum pendidikan sister school, dan akibatnya biaya pendidikan RSBI pun jauh lebih mahal dibandingkan sekolah regular.
Dikatakan pula RSBI adalah langkah awal menyiapkan sekolah bertaraf internasional (SBI) sebagai salah satu amanah dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional ( UU sisdiknas) no.20/2003. Evaluasi RSBI dalam berbagai jenjang pendidikan itu menerapkan empat tolak ukur untuk lolos tidaknya sekolah bersangkutan menjadi sekolah bertaraf internasional (SBI), tolak ukur tersebut meliputi : akuntabilitas, yaitu pendanaan yang bersumber dari pemerintah pusat, pemerintah propinsi,pemerintah kabupaten dan masyarakat yang dapat dipertanggung jawabkan dalam meningkatkan mutu pendidikan.
Selain itu tolak ukur yang lain adalah prestasi sekolah bersangkutan seperti cara penerimaan siswa baruserta kerjasama dengan pihakluar negeri, ratio antara jumlah guru dengan jumlah siswa, hal tersebut sebagai dasar yang sangat menentukan lolos tidaknya RSBI menjadi SBI.
Berbagai cara sudah dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan di negeri ini, mulai dari perubahan kurikulum secara berkala maupun berbagai program yang dimunculkan akan tetapi tetap saja ada masalah dan hambatan yangh terus menghadang mulai dari mutu lulusan dari sekolah RSBI yang diberitakan hampir sama dengan sekolah regular seperti yang terjadi di Yogyakarta yang ternyata antara sekolah RSBI dengan sekolah regular menunjukkan adanya pengharuh yang tidak terlalu signifikan. Hal ini menyebabkan banyak dari orangtua siswa yang berputar haluan dari RSBI menuju sekolah regular yang tentunya lebih terjangkau, lebih murah dan bahkan gratis.
Sebelum mengakhiri tulisan ini, ada beberapa saran yang bertujuan untuk majunya dunia pendidikan ditanah air kita tercinta, antara lain :
1. Pendidikan yang mengutamakan keagamaan dan akhlak sebagai landasan utama dalam semua program pendidikan. Dengan tanpa melupakan bahasa asing yang juga sebagai acuan.
2. memperbanyak bantuan subsidi pendidikan bagi para anak usia didik yang berasal dari kalangan ekonomi lemah yang mempunyai tingkat intelegensi yang tinggi , supaya sekolah tidak terkesan miliknya orang kaya. Dan terhindar dari kesan diskriminasi pendidikan.
3. Adanya pengawasan yang ketat, dengan menghindari KKN dalam setiap proyek pendidikan.
Semoga tulisan ini ada manfaatnya, dengan satu harapan dan tekad yang sama semoga pendidikan dinegeri kita tercinta tidak hanya untuk orang kaya tapi untuk semua lapisan masyarakat .serta mampu mencetak generasi-generasi penerus yang bukan hanya pintar tetapi juga memiliki kemampuan mencetak generasi yang beriman, bertakwa dan berakhlakul karimah, semoga.
MAIN MENU
BACA JUGA
TULISAN
-
►
2013
(9)
- ► Agustus 2013 (1)
- ► Februari 2013 (1)
-
►
2012
(7)
- ► Januari 2012 (1)
-
►
2011
(94)
- ► Desember 2011 (1)
- ► November 2011 (1)
- ► September 2011 (1)
- ► Agustus 2011 (37)
-
▼
2010
(62)
-
▼
Desember 2010
(62)
-
▼
Des 19
(10)
- Masalah - masalah dalam pendidikan
- tingkatkan kualitas guru dan pendidikan
- Masalah pendidikan di indonesia
- Enaknya jadi guru
- Bahaya pergaulan bebas
- RSBI, Sekolah untuk orang kaya
- Status 18 Sekolah RSBI “Diturunkan”
- Melindungi hutan indonesia
- Tantangan Profesionalisme Guru Ekonemi Dalam Imple...
- GURU YANG PROFESIONAL DAN EFEKTIF
-
▼
Des 19
(10)
-
▼
Desember 2010
(62)
Blogroll
Feedjit
Halaman
SDN 003 NUNUKAN. Diberdayakan oleh Blogger.
Minggu, 19 Desember 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar